STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
SERTA PEMANFAATNYA DALAM TEKNOLOGI
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan dalam
menyediakan oksigen dan karbohidrat bagi manusia dan hewan. Oksigen dibutuhkan
oleh manusia dan hewan untuk bernapas, sedangkan karbohidrat dibutuhkan sebagai
sumber energi bagi tubuh. Oksigen dan karbohidrat dihasilkan tumbuhan melalui
proses fotosintesis. Kamu akan merasa sejuk ketika berteduh di bawah pohon pada
siang hari karena banyaknya kandungan oksigen di sekitarnya.
Tumbuhan memiliki beberapa organ
yang menyusun tubuhnya, masing-masing organ memiliki fungsi tertentu yang
membantu tumbuhan untuk dapat hidup. Organ merupakan kumpulan dari sejumlah
jaringan dan bersama – sama melakukan fungsi tertentu. Jaringan adalah
sekelompok sel dengan fungsi dan struktur yang sama.
A.
Struktur
dan Fungsi Jaringan Akar
Tumbuhan terdiri atas tiga bagian utama yaitu akar, batang,
dan daun. Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan
dari tiupan angin atau hanyutan air. Oleh karena itu akar mampu mendukung
bagian tumbuhan lainnya. Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan
pada tempat tumbuhnya atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
dalam tanah, serta membantu menegakkan batang. Pada beberapa tumbuhan akar juga
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat
tepung. Struktur jaringan yang menyusun organ akar dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1 Struktur jaringan penyusun akar
(kiri: monokotil, kanan: dikotil)
1.epidermis; 2. Korteks; 3. Endodermis; 4. Periskel; 5. Xylem;
6. Parenkim; 7. xilem primer; 8. xilem sekunder; 9. Cambium; 10. floem sekunder;
11. floem primer
Akar tumbuhan dikotil maupun monokotil bila dilakukan irisan
melintang tampak bagian-bagian (daerah) atau jaringan-jaringan penyusun dari
luar ke dalam sebagai berikut: epidermis, korteks, dan silinder pusat. Jaringan
terluar akar adalah epidermis. Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan
yang lain, tanpa ruang antarsel. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus
air. Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan. Bagian kedua berupa daerah korteks yang berisi
jaringan-jaringan parenkim. Jaringan parenkim terdiri atas lapisan-lapisan sel
berdinding tipis. Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk
pertukaran gas. Korteks juga berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan
makanan. Lapisan terdalam dari korteks disebut endodermis. Lapisan endodermis
tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder
pusat. Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita
kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari
tanah masuk ke silinder pusat.
Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat
atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan
jaringan- jaringan pendukung lainnya seperti periskel dan parenkim empulur.
Sel-sel periskel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Berkas-berkas pembuluh
pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk
mengangkut air dari akar melalui batang dan daun. Floem atau pembuluh tapis
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
Susunan silinder pusat
terdiri dari perisikel dan berkas pengangkut.Di sebelah dalam terdapat berkas
xilem dan floem. Berkas floem terpisah berseling dengan xilem. Tipe berkas
pengangkut yang demikian disebut radial. Xilem membentuk bangunan seperti
bintang. Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan bintang yang berlengan
banyak yaitu lebih dari 12 lengan. Pada dikotil xilem membentuk bangunan
seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan. Pada akar dikotil antara
xilem dan floem terdapat kambium. Kambium merupakan jaringan yang selalu membelah.
Pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder. Jaringan terdalam pada akar adalah parenkim empulur.
Pada tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang atau tidak ada.
Pada akar monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik.
Keberadaan parenkim empulur dapat diamati pada irisan melintang akar. Tumbuhan
monokotil seperti padi, jagung, dan rumput memiliki sistem perakaran serabut.
Akar serabut biasanya memiliki struktur akar yang tipis dan menyebar.
Sebaliknya pada tumbuhan dikotil seperti pada kacang tanah dan mangga memiliki
perakaran tunggang. Perhatikan gambar berkut:
Gambar 2 Sistem perakaran, akar tunggang dan
akar serabut
Akar pada beberapa tumbuhan tidak hanya berfungsi memperkuat
tumbuhan atau menyerap air serta mineral saja, tetapi akar juga mengalami
modifikasi sehingga memiliki fungsi tertentu. Misalnya akar talas berfungsi
sebagai tempat penyimpan cadangan makanan dan akar anggrek berfungsi sebagai
akar napas. Seperti gambar 3. Pada wortel dan lobak akar tunggang berfungsi
menyimpan cadangan makanan yang akan digunakan tumbuhan selama pembungaan dan
pembentukan buah.
Gambar 3. Akar yang termodifikasi pada
tumbuhan anggrek
B.
Struktur dan Fungsi Jaringan Batang
Gambar 4. Perbedaan batang dikotil dan
monokotil
Pada umumnya tumbuhan yang kamu lihat memiliki batang yang
berdiri tegak di atas tanah serta mendukung cabang, daun, dan bunga. Tempat
melekatnya daun dan tunas pada batang adalah buku (nodus) dan batang di antara
dua buku disebut ruas (internodus).
Anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki ciri
masing-masing. Perhatikan gambar 4 yang menunjukkan ciri yang berbeda antara
jaringan penyusun batang monokotil dan dikotil!
Seperti halnya pada akar, batang bila diiris melintang
menunjukkan bagian-bagian (daerah) atau jaringan-jaringan penyusun dari luar ke
dalam tersusun sebagai berikut: epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Jaringan terluar dari batang, yaitu epidermis. Pada batang dikotil dewasa,
epidermis akan rusak dan digantikan oleh periderm (jaringan gabus).
Periderm memiliki kambium gabus atau felogen. Felogen
membelah ke arah luar membentuk felem dan ke arah dalam membentuk feloderm.
Di bawah epidermis terdapat daerah korteks. Daerah korteks
tersusun oleh jaringan parenkim. Pada batang dikotil lapisan kortek yang paling
dalam adalah jaringan endodermis. Biasanya sel-selnya mengandung amilum.
Berbeda dengan pengamatan secara anatomis pada akar, pada batang endodermis dan
perikambium tidak tampak jelas. Pada monokotil tidak ditemukan endodermis.
Bagian terdalam dari batang, yaitu silinder pusat atau stele. Silinder pusat
terdiri atas tiga bagian, yaitu perikambium, jaringan pengangkut, dan empulur.
Pada dikotil berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran. Berkas pengangkutnya
bertipe kolateral terbuka atau bikolateral. Kolateral terbuka, yaitu antara xilem
dan floem terdapat kambium. Tipe berkas pengangkut berkolateral memiliki
susunan xilem yang diapit oleh floem luar dan floem dalam, antara xilem dan
floem luar terdapat kambium. Berkas pengangkut pada batang monokotil tersusun
tersebar dan bertipe kolateral tertutup, yaitu antara xilem dan folem tidak ada
berkas. Berkas floem atau pembuluh tapis adalah berkas pengangkut yang
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas
xilem atau pembuluh kayu tersusun dari berbagai jenis sel, yaitu sel serat dan
sel-sel pembentuk pembuluh angkut xilem. Sel-sel itu mengalami penebalan
dinding, sehingga selain berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar
ke daun, xilem juga akan berfungsi sebagai jaringan penguat. Seperti halnya pada
akar, bagian terdalam batang juga tersusun atas empulur batang.
Pada tumbuhan dikotil, di antara floem dan xilem dibatasi
oleh kambium. Jaringan kambium mempunyai sifat selalu membelah dan menyebabkan
batang bertambah besar. Tahukah kamu lingkaran tahun pada batang? Lingkaran
tahun ini menunjukkan aktivitas kambium yang dapat digunakan untuk menghitung
umur dari tumbuhan ini. Fungsi batang, selain untuk menopang tubuh tumbuhan,
juga mengarahkan posisi daun agar memperoleh cahaya matahari yang cukup. Batang
merupakan organ utama yang berfungsi dalam transportasi air dan zat makanan.
Beberapa batang memiliki fungsi tambahan, misalnya pada kunyit dan kentang.
Rimpang kunyit dan umbi kentang sebenarnya adalah batang yang memiliki fungsi
tambahan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan. Sebagai bukti bahwa rimpang
kunyit dan umbi kentang adalah batang, lihatlah gambar 5.
Tunas Buku Tunas
Gambar 5. Batang yang termodifikasi pada
kentang (kiri) dan batang pada tumbuhan kunyit (kanan)
C.
Struktur dan Fungsi Jaringan Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang menempel pada batang.
Daun berfungsi sebagai tempat melakukan fotosintesis. Setiap tumbuhan memiliki
bentuk, ukuran, dan warna daun yang khas untuk mencirikan tumbuhan tersebut.
Melalui pengamatan, kamu dapat membedakan antara daun dikotil dan monokotil.
Pada tumbuhan dikotil memiliki peruratan memata jala, sedangkan pada tumbuhan
monokotil memiliki peruratan daun yang sejajar atau melengkung, seperti pada
gambar 6 berikut:
(
a ) (
b )
Gambar 6. a. Peruratan memata jala pada daun
dikotil ( talas), b. Peruratan daun sejajar pada monokotil ( tumbuhan pisang)
Bagaimana struktur anatomi daun? Setiap struktur daun
tersusun dari lapisan-lapisan sel yang menyusunnya. Pada permukaan atas dan
bawah daun terdapat lapisan tipis sel yang disebut dengan epidermis yang
berfungsi untuk melindungi daun. Pada beberapa tumbuhan, daun dilapisi oleh
lapisan kutikula serupa lilin.
Epidermis tersusun oleh selapis sel yang dinding selnya
mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin. Kutikula ini
berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar pada daun.
Epidermis terletak di bagian atas dan bawah daun. Epidermis pada beberapa
tumbuhan mengalami modifikasi menjadi berbagai bentuk lain, misalnya menjadi
stomata, trikoma, dan sel kipas, sehingga memiliki fungsi tambahan.
Gambar 7. Struktur jaringan penyusun anatomi
daun secara skematis
Stomata berfungsi untuk keluar masuknya udara. Stomata
banyak ditemukan pada permukaan daun. Stomata terdiri atas lubang yang diapit
oleh dua sel penutup. Pada lapisan di bawah jaringan epidermis ditemukan adanya
jaringan mesofil, merupakan jaringan parenkim (jaringan dasar). Mesofil
terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada daun
dikotil berdiferensiasi menjadi dua parenkim.
1) Parenkim palisade atau jaringan
tiang yang terdiri atas sel-sel berbentuk silinder, tersusun rapat, dan
mengandung banyak kloroplas.
2) Parenkim spons atau jaringan bunga
karang yang tersusun dari sel-sel yang tidak teratur, tersusun renggang, dan
mengandung lebih sedikit kloroplas.
Mesofil pada monokotil tidak berdefensiasi menjadi jaringan
tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel parenkim yang
struktur dan ukurannya seragam. Di bawah jaringan mesofil ditemukan adanya
berkas pengangkut pada daun dan membentuk bangunan yang kompleks yang disebut
tulang daun. Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi
untuk mengangkut air dan mineral dari tanah, sedangkan floem berfungsi untuk
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Sama halnya dengan proses memasak, fotosintesis juga
memerlukan bahan. Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2O)
dan karbon dioksida (CO2). Fotosintesis ini terjadi di dalam
kloroplas yang terdapat pada jaringan palisade dan spons di daun tumbuhan,
seperti pada gambar 10. Pada proses fotosintesis akan membentuk glukosa
(molekul gula) dan menghasilkan oksigen. Proses fotosintesis terjadi dalam dau
tahap, yaitu tahap pertama yang disebut dengan reaksi terang dan tahap kedua
yang disebut dengan reaksi gelap.
Gambar 8. Jaringan palisade dan spons di daun
tumbuhan
Proses fotosintesis terjadi di
kloroplas melalui dua tahap reaksi, yaitu tahap pertama yang disebut reaksi
terang dan tahap kedua yang disebut reaksi gelap. Pada beberapa reaksi kimia
dalam tahap reaksi terang membutuhkan adanya cahaya yang diserap oleh pigmen
klorofil. Cahaya yang diserap ini akan memecah air menjadi 2 molekul O2
( Oksigen) dan H2 ( Hidrogen).
Oksigen
akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata. Hidrogen akan dipakai oleh
tumbuhan untuk reaksi gelap pada proses fotosintesis.
Pada reaksi gelap terjadi pengikatan
karbondioksida oleh daun. Kemudian karbon dioksida tersebut diubah menjadi
glukosa. Dalam pembentukan glukosa ini diperlukan ATP yang dihasilkan melalui
proses terang. Pada reaksi ini tidak dibutuhkan sinar matahari, dan terjadi
pada bagian stroma pada kloroplas
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam
proses fotosintesis (reaksi terang) memicu berbagai proses biokimia. Pada
tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon
dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa).
Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya
cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya)
Gambar 9. Proses fotosintesis pada tumbuhan
Apa
pentingnya melakukan fotosintesis?
Fotosintesis berperan dalam
menyediakan makanan untuk semua organisme. Organisme fotosintetik menggunakan
karbon dioksida melepaskan oksigen yang dibutuhkan oleh semua organisme
termasuk manusia untuk tetap hidup. Sebanyak 90 % oksigen yang ada di atmosfer
merupakan hasil fotosintesis. Jadi, peristiwa fotosintesis penting untung
keberlangsungan makhluk hidup di bumi.
D.
Pemanfaatan Struktur Jaringan
Tumbuhan dalam Teknologi
a.
Penerapan Jaringan Akar
Gambar 10. Pemanfaatan jaringan akar
Contohnya, struktur akar yang kokoh
dan dapat menunjang tumbuhan pada daerah laut. Hal ini bisa dipakai sebagai
dasar pengembangan pembangunan podasi pada tumbuhan, pondasi dalam pembuatan
jembatan dan lain-lain.
b.
Penerapan
Jaringan Batang
Gambar 11.Pemanfaatan jaringan batang
Batang
pohon yang kokoh berdiri memberikan inspirasi pada pembangung rumah. Susunan
batu rumah meniru jaringan batang. Tembok rumah agar kokoh diberi besi, hal ini
merupakan pengaplikasian dari kambium pada pohon.
c.
Penerapan Jaringan Daun
Gambar 12. Pemanfaatan Jaringan Daun
Salah
satunya, teknologi pembangkit listrik tenaga surya dibuat dengan meniru prinsip
daun yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi kimia,
sehingga dapat menjadi alternatif sumber energi yang sangat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar