PETA KONSEP
Setiap makhluk hidup melakukan
metabolisme untuk menghasilkan energi.Selain menghasilkan energi, metabolisme
juga menghasilkan residu atau zat sisa.Pengeluaran zat sisa tersebut dilakukan
oleh sebuah sistem tubuh yang disebut Sistem
Ekskresi.
Tubuh memiliki mekanisme untuk
membuang sampah- sampah yang tidak dibutuhkan. Pembuangan zat sisa dari dalam
tubuh ditunjukkan pada berbagai proses, yaitu pengeluaran keringat, pengeluaran
urin, pengeluaran gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea
dan cairan empedu. Zat- zat ini perlu dibuang dari dalam tubuh karena zat – zat
metabolisme ini dapat meracuni tubuh jika tidak dikeluarkan.
A.
Pengertian
Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan proses
pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O,
NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang
tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat
ekskresi yang dimiliki oleh makhluk hidup berbeda-beda.Semakin tinggi tingkatan
mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat
kaitannya dengan ekskresi :
·
Defekasi
: yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang
dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan
meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba
usus.
·
Ekskresi
: yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi
tubuh.
·
Sekresi
: yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar
pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi
tubuh dan umumnya mengandung enzim.
·
Eliminasi
: yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil
(saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
B.
Struktur
dan Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem
ekskresi pada manusia melibatkan organ ekskresi berupa ginjal, kulit, paru –
paru, dan hati. Zat sisa yang dikeluarkan dari organ – organ tersebut merupakan
bahan sisa dari proses metabolisme.
1.
Ginjal
Ginjal
manusia berbentuk seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10 cm, berwarna
merah, jumlahnya sepasang dan terletak dibagian dorsal dinding tubuhsebelah
kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi
daripada ginjal bagian kanan.
Diperkirakan berat total ginjal sekitar 1%
dari berat badan, dan setiap menit sekitar 20-25% darah yang dipompa jantung
mengalir menuju ginjal. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap
hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular
per menitnya. Darah akan masuk ke ginjal melalui arteri besar dan akan keluar
dari ginjal melalui pembuluh vena besar. Laju penyaringan glomerular ini
digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
|
Potongan melintang ginjal
memperlihatkan tiga daerah utama, yaitu korteks (bagian luar), medula (bagian
sumsum ginjal), dan pelvis renalis (rongga ginjal).
|
Bagian luar dan sumsum ginjal
mengandung satu juta nefron.Nefron adalah satuan struktural dan fungsional
terkecil pada ginjal. Setiap nefron terdiri atas badanmalpighi dan saluran
panjang berbelit yang disebut saluran nefron. Pada badan malpighi terdapat
kapsul bowman yang bentuknya seperti mangkuk. Kapsul bowman tersebut membungkus
glomerulus yang merupakan jaringan pembuluh kapiler.
Dari kapsul bowman keluar saluran
panjang berbelit.Saluran panjang tersebut dibedakan atas tiga segmen yaitu
pembuluh (tubulus) proksimal, lengkung henle, dan pembuluh distal.Tubulus
proksimal menuju ke segmen panjang berdinding tipis yaitu lengkung henle.Karena
mirip leher angsa, lengkung ini sering disebut sebagai angsa henle.Bagian lengkung henle ada dua, yaitu
lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung
henle yang melengkung ke bawah (descenden).Selanjutnya
pembuluh (tubulus) ini berkelok-kelok lagi disebut tubulus distal yang bersambung
dengan pembuluh penampung (tubulus kolekta) yang berjalan melintasi korteks dam
medula untuk bermuara pada rongga ginjal.
Dari rongga ginjal keluar saluran
ureter yang bermuara pada kandung kencing (vesikula urinaria).Fungsi kandung
kencing adalah sebagai tempat penampungan sementara urine sebelum keluar
tubuh.Dari kandung kencing menuju luar tubuh urine melewati saluran yang
disebut uretra.Selanjutnya urine keluar melalui lubang seni.
|
Proses
prnyaringan
darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali
(reabsorbsi), dan pengumpulan (augmentasi).
Ketiga tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a)
Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat
sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri
renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan
malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air
dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul
besar.Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat
glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih
terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b) Penyerapan Kembali (Reabsorbsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus
kontortus proksimal.Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air
diserap kembali.Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam
pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus.Hasil reabsorpsi berupa filtrat
tubulus atau urin sekunder.Urin sekunder mengandung air,
garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.
c) Penambahan zat – zat sisa ( Augmentasi )
Di tubulus kontortus distal,
beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan
beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari
zat-zat berbahaya.Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat
tersebut disebut urin.Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus
kolektivus ke rongga ginjal.Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih
melalui saluran ginjal (ureter).
d)
Proses Pengeluaran Urin
Jika kandung kemih penuh dengan
urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinding otot kantong kemih
meregang sehingga timbul rasa ingin buang air kecil.Selanjutnya, urin keluar
melalui saluran kencing (uretra).Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya
dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit.Pada waktu udara dingin,
badan kita tidak berkeringat.Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak
dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil.Sebaliknya, pada
waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air
kecil.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal
sebagian besar teidiri atas 95% air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam
urat, dan ammonia yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam
garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna
kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B,
C, obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak mengandung protein dan
glukosa.Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan
ginjal pada glomerulus.Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak
menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya
kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya
kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali
semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi
disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya
produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit
kencing manis (diabetes mellitus).
Dilihat dari segi banyaknya zat yang
terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat
penting bagi tubuh.Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa
metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur
keseimbangan air dan garam di dalam darah.
Secara garis besar, pembentukan urin
dapat dilihat pada skema berikut ini:
2.
Hati
|
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh,
terletak didalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.Pada
orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna merah.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk alat
ekskresi. Hal ini dikarenakan hati mambantu fungsi ginjal dengan cara memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan ammonia, urea, dan asam
urat.Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit,
pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan
zat warna empedu yang disebut bilirubin
dan biliverdin. Garam-garam empedu
berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau
kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati.Zat
warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat
yang memberikan warna feses dan urin.Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa
urea dibentuk juga di dalam hati.Urea kemudian dibawa oleh darah dan
selanjutnya masuk ke dalam ginjal.Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan
bersama-sama dengan urin.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang
mencapai ½ liter setiap hari.Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna
lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah
zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat
mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.Ornitin yang terbentuk dapat mengikat
NH3 dan CO2 yang bersifat racun. Fungsi lain dari hati
adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu
dan urin, mengubah glukosa menjadi glikogen.
3.
Kulit
Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh
permukaan tubuh.Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya
beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
|
a)
Kulit
Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan
tanduk (stratum korneum), lapisan
granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum.Lapisan tanduk
(stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar.Lapisan tanduk merupakan
jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih.Lapisan ini sering
mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya.Lapisan ini berfungsi untuk
melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum
granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel
bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi
bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan
warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.Warna pigmen
kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau
kuning langsat.Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut
dikenal sebagai orang albino.
Stratum
germinativum tersusun atas dua lapisan sel.
Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan
terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel
baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum basal).
b)
Kulit
Jangat (Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari.Di
dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung
rambut.Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas
ujung saraf peraba dingin (korpuskula
krausse), peraba tekanan (korpuskula
paccini), peraba panas (korpuskula
ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula
meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang
disebutsebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering.Di bagian
bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari
makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh.Di dekat akar rambut
terdapat otot rambut.Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut
berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang
dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis.Pangkal kelenjarnya menggulung,
dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah
inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air,
larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat
melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori
kulit.Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin),
aktivitas, makanan, atau minuman.
c) Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa).Jaringan lemak berfungsi untuk
menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap
hangat.
Tubuh memilki kemampuan untuk mengatur berapa banyak
jumlah air yang harus dikeluarkan oleh tubuh agar jumlah air didalam darah
tetap seimbang. Jumlah air di dalam darah akan diatur oleh bagian hipotalamus.
Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit
juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit,
mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
4.
Paru
– paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang.Pada
dasarnya fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernafasan, namun peranan
tersebut juga erat kaitannya dengan sistem ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2
dan H2O yang merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang
diangkut melalui darah akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan
cara difusi di alveolus.Jadi, tugas paru-paru adalah mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak
dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.
|
|
Aliran udara dalam alveolus terjadi karena
perebedaan tekanan udara di atmosfer dengan udara di dalam alveolus.Perbedaan
ini disebabkan oleh perubahan volume rongga dada dan rongga perut akibat
gerakan kontraksi dan relaksasi otot dada dan otot perut.Pada saat inspirasi,
tekanan udara paru-paru lebih rendah 1-2 mmHg dibandingkan tekanan udara di
atmosfer dan sebaliknya pada saat ekspirasi tekaanan udara paru-paru lebih
tinggi 2-3 mmHg dibandingkan dengan tekanan udara atmosfer.
C.
Gangguan
pada Sistem Ekskresi Manusia
Berbagai gangguan yang muncul dalam
sistem ekskresi manusia, diantaranya sebagai berikut:
1.
Anuria
Anuria adalah kegagalan ginjal menghasilkan urin.Anuria
bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang
glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam
glomerulus.Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan
(konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan
sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.
2.
Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin.Hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan pada badan malphigi.
3.
Albuminaria
Albuminaria adalah ditemukannya protein albumin
dalam urin.Keberadaan albumin yang berlebihan dalam urin menunjukkan adanya
kenaikan permeabilitas membran glomerulus.Albuminaria disebabkan karena luka
pada membran glomerulus sebagai akibat penyakit, kenaikan tekanan darah, dan
iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat, misalnya racun, bakteri, eter, atau logam
berat.Penyakit albuminuria terjadi karena kegagalan proses penyaringan,
khususnya dalam menyaring protein. Akibatnya protein (albumin) lolos dalam
penyaringan, sehingga ditemukan dalam urin.
4.
Hematuria
Keberadaan sel-sel darah merah di dalam urin disebut
hematuria.Penyebab hematuria adalah radang organ-organ sistem urin karena
penyakit atau iritasi oleh batu ginjal.Jika darah ditemukan di dalam urin,
kondisi ini menunjukkan adanya bagian saluran urin yang mengalami pendarahan.
5.
Bilirubinaria
Konsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal
disebut bilirubinaria.Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin
dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau
kerusakan empedu.
6.
Batu Ginjal
|
kalsium
fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam, magnesium fosfat, asam urat atau
sistin, dan mukoprotein. Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan oleh
konsentrasi garam-garam mineral yang berlebihan, penurunan jumlah air,
kebasaan, dan keasamaan urin yang abnormal, atau aktivitas kelenjar paratiroid
yang berlebihan.Keberadaan batu ginjal bisa menyumbat ureter, menimbulkan
tukak, dan meningkatkan kemungkinan infeksi bakteri.
7.
Nefritis
Glomerulus
|
memasuki
filtrat sehingga urin mengandung banyak eritrosit dan protein. Glomerulonefritis yang parah bisa
menyebaban gagal ginjal.Ciri-ciri penyakit ini adalah adanya penimbunan air di
kaki karena reabsorbsi air yang terganggu (oedema).
8.
Pielonefritis
Pielonefritis merupakan radang pelvis ginjal,
medula, dan korteks oleh infeksi bakteri.Infeksi ini biasanya berawal dari
pelvis ginjal kemudian melebar ke dalam ginjal.Piolonefritis bisa menyebabkan
kerusakan nefron dan korpuskulum renalis.
9.
Kistitis
Kistitis adalah radang kantung kemih yang melibatkan
lapisan mukosa dan submukosa.kistitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat
kimia, atau luka mekanis.
10.
Nefrosis
Nefrosis merupakan kondisi bocornya membran
glomerulus. Kebocoran ini memungkinkan sejumlah besar protein berpindah dari
darah menuju urin sehingga air dan natrium menumpuk dalam tubuh menghasilkan
pembengkakan (oedem), khususnya di sekitar lutut, kaki, abdomen, dan mata.
Nefrosis lebih umum terjadi pada anak-anak, namun bisa terjadi pada semua usia.
Meskipun tidak selalu menyembuhkan, hormon steroid sintetis tertentu, seperti
cortison dan prednison, yang mirip hormon yang disekresi kelenjar adrenal,
dapat menekan terjadinya nefrosis.
11.
Polisistik
Polisistik bisa disebabkan oleh kerusakan saluran
ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan kista mirip dilatasi sepanjang
saluran.Kelainan ginjal ini umumnya diturunkan.Dalam jaringan ginjal muncul
kista, lubang kecil, dan gelembung-gelembung berisi cairan.Kista ini
perlahan-lahan bertambah besar hingga menekan keluar jaringan normal. Gagal
ginjal sebagai akibat penyakit pilisistik biasanya terjadi pada usia 40 tahun
ke atas. Perkembangan polisistik dapat diperlambat dengan diet, obat, dan
pemasukan cairan.
12.
Gagal
Ginjal
Gagal ginjal dihasilkan dari kondisi yang mengganggu
fungsi ginjal, yatu nefritis ginjal parah, trauma ginjal, atau tidak adanya
jaringan ginjal karena tumor.Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan pada semua
nefron sehingga tidak berfungsi.Gagal ginjal yang parah menyebabkan penumpukan
urea dalam darah. Gagal ginjal total bisa menyebabkan kematian dalam waktu 1-2
minggu.
13.
Albino
Albino terjadi karena tidak adanya pigmen melanin
pada lapisan granulosum.
14.
Penyakit
Wilson
Penyakit wilson, merupakan keturunan dengan kadar
zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi
hati.
15.
Hepatitis
Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati
yang disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat-obatan, atau racun.Gejala
hepatitis yaitu nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal seluruh tubuh,
mual, muntah, dan nyeri pada perut.
16.
Sirosis
Sirosis, merupakan penyakit hati yang kronis dan
mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
17.
Diabetes
mellitus
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronik
yang kompleks yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan
serta karena berkembangnya komplikasi makrovaskuler dan neurologis. Diabetes
mellitus (kencing manis) disebabkan karena kadar hormon insulin di dalam tubuh
sangat rendah. Akibatnya proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu,
sehingga glukosa dalam darah meningkat.
18.
Diabetes
insipidus
Seseorang dapat terserang penyakit diabetes
insipidus apabila di dalam tubuhnya kekurangan hormone antidiuretik (ADH).
Karena kekurangan hormone ADH, volume urin yang dihasilkan jauh melebihi
normal, bahakan dapat mencapai 30 kali dari volume urin normal sehingga
penderita sering buang air kecil.
19.
Biang
Keringat
|
20.
Penyakit
Kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh
tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat
dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah
dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian
putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari
berwarna
kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang
mengangkut darah berwarna kekuningan karena
|
D.
Pola
Hidup Sehat untuk Menjaga Sistem Ekskresi
a)
Cara Menjaga Kesehatan Ginjal
|
1. Mengatur pola makan
2. Aktif Bergerak
3. Jaga Berat Badan
4. Jauhi Alkohol dan Hindari Rokok
5. Kontrol Tekanan Darah
6. Minumlah Air Putih
7. Hindari Stres
8. Rajin Berolahraga
9. Menghindari Beberapa Obat Antibiotic
dan Anti Nyeri
b)
Cara
menjaga kesehatan kulit
|
1. Konsumsi buah dan sayuran segar
2. Air putih
3. Istirahat
4. Hindari polusi
c)
Cara
Menjaga Kesehatan Hati
|
1. Konsumsi sayuran
Beberapa sayuran ada yang tepat
untuk menjaga kesehatan hati.Bawang dan brokoli adalah sayuran yang sama-sama
menyimpan belerang dalam porsi lebih yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendorong
kemampuan hati dalam mendetoksifikasi racun.
- Minum air lemon
Untuk membantu proses detoksifasi
hati, buat minuman yang berasal dari air putih dengan campuran air perasan
lemon. Kandungan asam sitrat dalam lemon membantu kinerja empedu dalam
mengeluarkan racun dari tubuh.Cara membuatnya adalah mencampur air perasan
lemon kedalam air putih lalu diminum secara rutin tiap hari.
- Pijat
Pijatan di area dekat hati dan
kantung empedu berguna untuk membantu proses peraliran atau sirkulasi darah ke
hati dan fungsi hati akan lebih optimal dalam bekerja.
- Suplemen untuk hati harus rutin dikonsumsi
Penuhi mineral untuk membantu hati
dalam mendetoksifikasi racun dalam tubuh seperti :Magnesium, Besi, Kalsium, Seng,
Kalium, Selenium, Sodium, Tembaga
- Stop konsumsi alkohol
Untuk menjaga kesehatan hati konsumsi makanan seperti :
- Buah Anggur
Buah anggur jarang dijadikan sebagai
jus mampu menghalau karsinogen dan racun dengan membantu fungsi hati untuk
melakukan proses kimiawi.
- Bawang Putih
Enzim dalam hati dapat aktif dengan
bawang putih sehingga membuat hati lebih efisien dalam proses penyaringan
racun.
- Teh Hijau
Teh hijau mampu meningkatkan fungsi
hati dengan bantuan zat katekin yang dikandung.
d)
Cara
Menjaga Kesehatan Paru Paru
|
- Berhentilah merokok
- Jaga kebersihan udara
- Olahraga rutin
- Tingkatkan kualitas dalam ruangan
- Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar