Minggu, 31 Januari 2016

makalah sistem ekskresi pada manusia



Description: F:\gambar ttg sisitem ekskresi\peta-konsep.pngPETA KONSEP







            Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi.Selain menghasilkan energi, metabolisme juga menghasilkan residu atau zat sisa.Pengeluaran zat sisa tersebut dilakukan oleh sebuah sistem tubuh yang disebut Sistem Ekskresi.
            Tubuh memiliki mekanisme untuk membuang sampah- sampah yang tidak dibutuhkan. Pembuangan zat sisa dari dalam tubuh ditunjukkan pada berbagai proses, yaitu pengeluaran keringat, pengeluaran urin, pengeluaran gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea dan cairan empedu. Zat- zat ini perlu dibuang dari dalam tubuh karena zat – zat metabolisme ini dapat meracuni tubuh jika tidak dikeluarkan.
A.    Pengertian Sistem Ekskresi
            Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki oleh makhluk hidup berbeda-beda.Semakin tinggi tingkatan mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
·         Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
·         Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
·         Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim.
·         Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

B.     Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia
      Sistem ekskresi pada manusia melibatkan organ ekskresi berupa ginjal, kulit, paru – paru, dan hati. Zat sisa yang dikeluarkan dari organ – organ tersebut merupakan bahan sisa dari proses metabolisme.
1.      Ginjal
      Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10 cm, berwarna merah, jumlahnya sepasang dan terletak dibagian dorsal dinding tubuhsebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan.
Description: F:\urin.jpg      Diperkirakan berat total ginjal sekitar 1% dari berat badan, dan setiap menit sekitar 20-25% darah yang dipompa jantung mengalir menuju ginjal. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Darah akan masuk ke ginjal melalui arteri besar dan akan keluar dari ginjal melalui pembuluh vena besar. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.








Gambar 1. Letak ginjal pada manusia
 
 
            Potongan melintang ginjal memperlihatkan tiga daerah utama, yaitu korteks (bagian luar), medula (bagian sumsum ginjal), dan pelvis renalis (rongga ginjal).


Description: F:\b9.png
 


                                                                                                                           
                                                                                                                                  

           



Gambar 2. Penampang melintang ginjal
 
 


            Bagian luar dan sumsum ginjal mengandung satu juta nefron.Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Setiap nefron terdiri atas badanmalpighi dan saluran panjang berbelit yang disebut saluran nefron. Pada badan malpighi terdapat kapsul bowman yang bentuknya seperti mangkuk. Kapsul bowman tersebut membungkus glomerulus yang merupakan jaringan pembuluh kapiler.
            Dari kapsul bowman keluar saluran panjang berbelit.Saluran panjang tersebut dibedakan atas tiga segmen yaitu pembuluh (tubulus) proksimal, lengkung henle, dan pembuluh distal.Tubulus proksimal menuju ke segmen panjang berdinding tipis yaitu lengkung henle.Karena mirip leher angsa, lengkung ini sering disebut sebagai angsa henle.Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden).Selanjutnya pembuluh (tubulus) ini berkelok-kelok lagi disebut tubulus distal yang bersambung dengan pembuluh penampung (tubulus kolekta) yang berjalan melintasi korteks dam medula untuk bermuara pada rongga ginjal.
            Dari rongga ginjal keluar saluran ureter yang bermuara pada kandung kencing (vesikula urinaria).Fungsi kandung kencing adalah sebagai tempat penampungan sementara urine sebelum keluar tubuh.Dari kandung kencing menuju luar tubuh urine melewati saluran yang disebut uretra.Selanjutnya urine keluar melalui lubang seni.


Description: F:\bagian-bagian%2520ginjal%2520dalam%2520bahasa%2520indonesia%255B4%255D.jpg
 
                                                                                                               


Gambar 3. Bagian – bagian ginjal
 
 








Proses prnyaringan darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi), dan pengumpulan (augmentasi). Ketiga tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar.Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b)      Penyerapan Kembali (Reabsorbsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal.Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali.Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus.Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder.Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.
c)      Penambahan zat – zat sisa ( Augmentasi )
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya.Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin.Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal.Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
d)      Proses Pengeluaran Urin
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinding otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang air kecil.Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra).Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit.Pada waktu udara dingin, badan kita tidak berkeringat.Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil.Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas 95% air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan ammonia yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak mengandung protein dan glukosa.Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus.Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh.Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.
Text Box: Glomerulus(Filtrasi)terbentuk urine primer àTubulus kontortus proksimal (Reabsorbsi) terbentuk urine sekunder àTubulus kontortus distal (Augmentasi) terbentuk urine sebenarnya àTubulus kolektivus àRongga ginjal àUreter àkantung kemih àUretraàUrine keluar tubuhSecara garis besar, pembentukan urin dapat dilihat pada skema berikut ini:




2.      Description: F:\hati-manusia.jpgDescription: F:\www.materi-sma.com.jpgHati







Gambar 4. Struktur Hati
 
 


Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak didalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.Pada orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna merah.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati mambantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan ammonia, urea, dan asam urat.Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati.Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin.Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati.Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal.Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari.Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun. Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan urin, mengubah glukosa menjadi glikogen.

3.      Kulit
Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh.Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
Gambar 5.  Struktur anatomi kulit pada manusia
 
Description: F:\c1.png
a)      Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum.Lapisan tanduk (stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar.Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih.Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya.Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat.Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum basal).
b)     Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari.Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung rambut.Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebutsebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering.Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh.Di dekat akar rambut terdapat otot rambut.Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis.Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit.Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas, makanan, atau minuman.
c)      Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa).Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Tubuh memilki kemampuan untuk mengatur berapa banyak jumlah air yang harus dikeluarkan oleh tubuh agar jumlah air didalam darah tetap seimbang. Jumlah air di dalam darah akan diatur oleh bagian hipotalamus.
Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
4.      Paru – paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang.Pada dasarnya fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernafasan, namun peranan tersebut juga erat kaitannya dengan sistem ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan H2O yang merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.Jadi, tugas paru-paru adalah mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.
O2( Oksigen )                    CO2 ( Karbon dioksida) + H2O ( Uap Air)
 
Dalam jaringan, darah mengikat karbon dioksida (CO2) untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air. Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan:


 
Description: F:\gambar ttg sisitem ekskresi\paru2.jpg           






Gambar 6. Paru - paru
 
 


Aliran udara dalam alveolus terjadi karena perebedaan tekanan udara di atmosfer dengan udara di dalam alveolus.Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan volume rongga dada dan rongga perut akibat gerakan kontraksi dan relaksasi otot dada dan otot perut.Pada saat inspirasi, tekanan udara paru-paru lebih rendah 1-2 mmHg dibandingkan tekanan udara di atmosfer dan sebaliknya pada saat ekspirasi tekaanan udara paru-paru lebih tinggi 2-3 mmHg dibandingkan dengan tekanan udara atmosfer.

C.    Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia
Berbagai gangguan yang muncul dalam sistem ekskresi manusia, diantaranya sebagai berikut:
1.      Anuria
Anuria adalah kegagalan ginjal menghasilkan urin.Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomerulus.Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.
2.      Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin.Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan pada badan malphigi.


3.      Albuminaria
Albuminaria adalah ditemukannya protein albumin dalam urin.Keberadaan albumin yang berlebihan dalam urin menunjukkan adanya kenaikan permeabilitas membran glomerulus.Albuminaria disebabkan karena luka pada membran glomerulus sebagai akibat penyakit, kenaikan tekanan darah, dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat, misalnya racun, bakteri, eter, atau logam berat.Penyakit albuminuria terjadi karena kegagalan proses penyaringan, khususnya dalam menyaring protein. Akibatnya protein (albumin) lolos dalam penyaringan, sehingga ditemukan dalam urin.
4.      Hematuria
Keberadaan sel-sel darah merah di dalam urin disebut hematuria.Penyebab hematuria adalah radang organ-organ sistem urin karena penyakit atau iritasi oleh batu ginjal.Jika darah ditemukan di dalam urin, kondisi ini menunjukkan adanya bagian saluran urin yang mengalami pendarahan.
5.      Bilirubinaria
Konsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal disebut bilirubinaria.Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu.
6.      Description: F:\gambar ttg sisitem ekskresi\batu ginjal.jpgBatu Ginjal
Gambar 7. Penyakit Batu Ginjal
 
Batu ginjal merupakan benda keras yang sering ditemukan di dalam saluran ginjal, pelvis ginjal, maupun saluran urin.Batu ini umumnya berdiameter 2-3 mm dengan permukaan kasar atau halus.Kadang-kadang bisa ditemukan batu ginjal bercabang yang besar. Penyusun utama batu ginjal adalah kristal-kristal asam urat, kalsium oksalat, dan

kalsium fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam, magnesium fosfat, asam urat atau sistin, dan mukoprotein. Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan oleh konsentrasi garam-garam mineral yang berlebihan, penurunan jumlah air, kebasaan, dan keasamaan urin yang abnormal, atau aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan.Keberadaan batu ginjal bisa menyumbat ureter, menimbulkan tukak, dan meningkatkan kemungkinan infeksi bakteri.
7.      Nefritis Glomerulus
Gambar 8. Ginjal penderita Nefritis Glomerulus
 
Description: F:\Penyakit-Nefritis-300x226.jpgNefritis glomerulus merupakan radang ginjal yang melibatkan glomerulus. Salah satu penyebab paling umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang telah menginfeksi bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Glomerulonefritis memungkinkan sel-sel darah merah dan protein
memasuki filtrat sehingga urin mengandung banyak eritrosit dan protein. Glomerulonefritis yang parah bisa menyebaban gagal ginjal.Ciri-ciri penyakit ini adalah adanya penimbunan air di kaki karena reabsorbsi air yang terganggu (oedema).
8.      Pielonefritis
Pielonefritis merupakan radang pelvis ginjal, medula, dan korteks oleh infeksi bakteri.Infeksi ini biasanya berawal dari pelvis ginjal kemudian melebar ke dalam ginjal.Piolonefritis bisa menyebabkan kerusakan nefron dan korpuskulum renalis.
9.      Kistitis
Kistitis adalah radang kantung kemih yang melibatkan lapisan mukosa dan submukosa.kistitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat kimia, atau luka mekanis.
10.  Nefrosis         
Nefrosis merupakan kondisi bocornya membran glomerulus. Kebocoran ini memungkinkan sejumlah besar protein berpindah dari darah menuju urin sehingga air dan natrium menumpuk dalam tubuh menghasilkan pembengkakan (oedem), khususnya di sekitar lutut, kaki, abdomen, dan mata. Nefrosis lebih umum terjadi pada anak-anak, namun bisa terjadi pada semua usia. Meskipun tidak selalu menyembuhkan, hormon steroid sintetis tertentu, seperti cortison dan prednison, yang mirip hormon yang disekresi kelenjar adrenal, dapat menekan terjadinya nefrosis.
11.  Polisistik
Polisistik bisa disebabkan oleh kerusakan saluran ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran.Kelainan ginjal ini umumnya diturunkan.Dalam jaringan ginjal muncul kista, lubang kecil, dan gelembung-gelembung berisi cairan.Kista ini perlahan-lahan bertambah besar hingga menekan keluar jaringan normal. Gagal ginjal sebagai akibat penyakit pilisistik biasanya terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Perkembangan polisistik dapat diperlambat dengan diet, obat, dan pemasukan cairan.
12.  Gagal Ginjal
Gagal ginjal dihasilkan dari kondisi yang mengganggu fungsi ginjal, yatu nefritis ginjal parah, trauma ginjal, atau tidak adanya jaringan ginjal karena tumor.Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan pada semua nefron sehingga tidak berfungsi.Gagal ginjal yang parah menyebabkan penumpukan urea dalam darah. Gagal ginjal total bisa menyebabkan kematian dalam waktu 1-2 minggu.
13.  Albino
Albino terjadi karena tidak adanya pigmen melanin pada lapisan granulosum.
14.  Penyakit Wilson
Penyakit wilson, merupakan keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
15.  Hepatitis
Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati yang disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat-obatan, atau racun.Gejala hepatitis yaitu nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal seluruh tubuh, mual, muntah, dan nyeri pada perut.

16.  Sirosis
Sirosis, merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.

17.  Diabetes mellitus
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan serta karena berkembangnya komplikasi makrovaskuler dan neurologis. Diabetes mellitus (kencing manis) disebabkan karena kadar hormon insulin di dalam tubuh sangat rendah. Akibatnya proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu, sehingga glukosa dalam darah meningkat.
18.  Diabetes insipidus
Seseorang dapat terserang penyakit diabetes insipidus apabila di dalam tubuhnya kekurangan hormone antidiuretik (ADH). Karena kekurangan hormone ADH, volume urin yang dihasilkan jauh melebihi normal, bahakan dapat mencapai 30 kali dari volume urin normal sehingga penderita sering buang air kecil.
19.  Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-u-2nXRHKH8VhEh6CvEfcrnGY2qx-Xu5uZsqZNDgxZXuA5lRkpRedU-1lW6Z-2UyltD1iorn4xhbr3OSITdy9wPtWfnEYEawvj3JtZitGt5KovlvJYgonhvhaqmYVD25idW6kZmtrMFzk/s1600/www.bisikansehat.com+-+Cara+Mengatasi+Biang+Keringat+Pada+Anak.PNGBiang Keringat
Gambar 9.Penderita Biang Keringat
 
Biang keringat dapat mengenai siapa saja, baik anak- anak, remaja, ataupun orang tua.Biang keringat terjadi karena kalenjar keringat tersumbat olehsel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna.Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik- bintik kemerahan yang disertai gatal.Sel- sel kulit mati, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan terjadinya biang keringat.



20.  Penyakit Kuning
            Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari

berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena
Gambar 10. Penderita penyakit kuning
 
bercampur dengan cairan empedu.

D.    Pola Hidup Sehat untuk Menjaga Sistem Ekskresi
a)       Cara Menjaga Kesehatan Ginjal 
Gambar 11. Ginjal pada manusia
 
Description: Ginjal

1.      Mengatur pola makan
2.      Aktif Bergerak
3.      Jaga Berat Badan
4.      Jauhi Alkohol dan Hindari Rokok
5.      Kontrol Tekanan Darah
6.      Minumlah Air Putih
7.      Hindari Stres
8.      Rajin Berolahraga
9.      Menghindari Beberapa Obat Antibiotic dan Anti Nyeri

b)     Cara menjaga kesehatan kulit
Gambar 12.Penampang kulit  pada manusia
 
Description: Kulit

1.      Konsumsi buah dan sayuran segar
2.      Air putih
3.      Istirahat
4.      Hindari polusi

c)      Cara Menjaga Kesehatan Hati
Gambar 13.Hati pada manusia
 
Description: Hati

1.      Konsumsi sayuran
Beberapa sayuran ada yang tepat untuk menjaga kesehatan hati.Bawang dan brokoli adalah sayuran yang sama-sama menyimpan belerang dalam porsi lebih yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendorong kemampuan hati dalam mendetoksifikasi racun.
  1. Minum air lemon
Untuk membantu proses detoksifasi hati, buat minuman yang berasal dari air putih dengan campuran air perasan lemon. Kandungan asam sitrat dalam lemon membantu kinerja empedu dalam mengeluarkan racun dari tubuh.Cara membuatnya adalah mencampur air perasan lemon kedalam air putih lalu diminum secara rutin tiap hari.
  1. Pijat
Pijatan di area dekat hati dan kantung empedu berguna untuk membantu proses peraliran atau sirkulasi darah ke hati dan fungsi hati akan lebih optimal dalam bekerja.
  1. Suplemen untuk hati harus rutin dikonsumsi
Penuhi mineral untuk membantu hati dalam mendetoksifikasi racun dalam tubuh seperti :Magnesium, Besi, Kalsium, Seng, Kalium, Selenium, Sodium, Tembaga
  1. Stop konsumsi alkohol
Untuk menjaga kesehatan hati konsumsi makanan seperti :
  1. Buah Anggur
Buah anggur jarang dijadikan sebagai jus mampu menghalau karsinogen dan racun dengan membantu fungsi hati untuk melakukan proses kimiawi.
  1. Bawang Putih
Enzim dalam hati dapat aktif dengan bawang putih sehingga membuat hati lebih efisien dalam proses penyaringan racun.
  1. Teh Hijau
Teh hijau mampu meningkatkan fungsi hati dengan bantuan zat katekin yang dikandung.
d)     Cara Menjaga Kesehatan Paru Paru
Gambar 14.Paru – paru  pada manusia
 
Description: paru paru

  1. Berhentilah merokok
  1. Jaga kebersihan udara
  1. Olahraga rutin
  1. Tingkatkan kualitas dalam ruangan
  1. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi










Flowchart: Alternate Process: Rangkuman
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar